Friday, November 29, 2013

Sudahlah


Waktu menunjukkan pukul 3 sore, aku pun masih sibuk sibuknya mengerjakan pekerjaan dikantor. Laporan sedang numpuk numpuk nya. Tiba tiba rekan satu ruanganku memutar sebuah lagu di youtube yang penggalan liriknya seperti ini "firasat ini, rasa rindukah ataukah tanda bahayaaa..." Yap! Raisa dengan Firasat. Seketika aku langsung berhenti melakukan pekerjaanku saat itu, dipikiranku tertuju pada seseorang. Ya, seseorang yang seharusnya sudah benar benar aku lupakan.

Dia adalah seseorang yang telah pergi dengan segala ucapan manisnya.

Aku jadi teringat ucapannya, dia bilang saat dia balik ke Indonesia dia akan menemuiku dan bersamaku, tapi entahlah itu hanya manisnya ucapan seorang laki-laki. Dia pulang tidak menemuiku bahkan tidak mengabariku sama sekali. Padahal dulu waktu dia masih di negeri sebrang kita sering komunikasi lewat sosial media ataupun personal chat. Hubungan keluarga kami pun baik. Aku mengenal keluarganya dan dia pun mengenal keluargaku meskipun bukan seluruhnya. Awalnya aku membayangkan kita akan punya happy ending, oh damn ternyata percaya pada happy ending itu salah. Yang aku dengar sekarang dia sudah punya seseorang yang menemaninya dan bisa menyayanginya. Dan itu bukan aku.

Kecewa.. Marah.. Kesal.. Itulah yang aku rasakan. Aku ingin marah, tapi untuk apa aku marah? Aku tidak pernah bisa membenci dia karena untuk apa sebuah kebencian? Aku hanya akan melupakannya sekarang dan untuk seterusnya.

Terang saja aku kesal pada diriku sendiri.. Aku sudah menunggunya hampir satu tahun tanpa kejelasan dan hanya berakhir seperti ini. Atas dasar apa aku menunggunya aku pun tidak tau.. Dia menghilang? Entahlaaaahh... Dia tidak ada kabar, dia sekarang dimana pun aku tidak tau. Andai dia bisa menghargai ucapannya sendiri. Karena setiap apapun yang kita ucapkan itu harus bisa dipertanggung jawabkan oleh diri kita sendiri dan apakah itu akan merugikan orang lain atau tidak.

Akupun tidak mau terlalu larut dalam lamunanku... Segera aku begegas merapikan meja kerjaku dan aku pulang berharap sesampainya dirumah semua sudah tidak ada dipikiranku lagi..