kita membangun asmara
ibaratkan saja seperti membangun sebuah gedung yang sempurna
tawa kita adalah bahagia
sedih kita adalah sebuah bahagia yang kita tunda lewat air mata
kita berdampingan
melewati semua musim dengan tabah
jingga memang warna yang kita pilih
sebagai warna yang mengindahkan kisah kita
gedung itu sudah hampir selesai kita bangun, sayang
tapi, lihatlah!
gedung itu sekarang hancur
rupanya tanpa sadar kau lupa menyisipkan bagian terpenting pada gedung itu
apa kau lupa, menyisipkan kejujuran didalamnya?
*by azkagasya