Tuesday, November 3, 2015

Masih..


Masih tentang kamu dan kamu selalu jadi pemeran utamanya...


Kita pernah belajar bagaimana caranya untuk kembali setelah pergi meninggalkan. Kita pernah berada diposisi, dimana kita harus saling sangat mengerti satu sama lain. Dan pada akhirnya, kita tau bahwa untuk mempertahankan bukan saja salah satu yang harus lebih mengerti, namun keduanya.

Pernah ku katakan sebelumnya, kita berjalan ber-iringan, bukan sendiri-sendiri.
Aku mengerti, bagaimana jika kita hanya saling memberi makan ego masing-masing secara berlebihan. Kita tidak akan pernah bisa ber-iringan. Kita hanya akan saling berjalan sendiri-sendiri dan membelakangi.

Banyak yang belum aku pahami darimu, mungkin kau mengerti banyak tentang bagaimana aku dan sifat menjengkelkanku yang kerap membuatmu sangat jengkel. Aku hanya perlu belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana wanita harus selalu mendampingi pria-nya dalam keadaan apapun dan harus lebih mengerti dari ini.

Maaf, jika kita harus saling berdebat tentang ego siapa yang harus lebih dimengerti. Selalu saja tentang itu dan itu. Selalu menjadi pengulangan tiap kali kita berselisih paham. Diluar hal itu, ada pengharapan yang lebih besar, aku selalu ingin berada disampingmu saat aku merasa benar-benar jatuh. Karena sekecil apapun pengertianmu itu sangat berharga untukku.

Kerap kali aku selalu melihat bagaimana mereka bisa mengatasi masalah dengan begitu hangatnya. Namun, ini bukan tentang mereka. Ini tentang kita dan hanya kita. Hanya kita yang mengerti bagaimana harusnya kita menghadapi semuanya. Ekspektasi ku terlalu besar. Seseorang pernah berkata "Seberapa besar harapanmu, maka akan sebesar itu pula rasa kecewa mu kelak". Lalu apa aku juga harus mematikan segala pengharapanku?