pada senja, aku ingin mengadu
tentang kamu, yang mencuri senyumku diam-diam
tentang cinta, yang terselip pada sebuah diskusi
dan, tentang pertemuan yang selalu diidamkan
kamu datang,
membawa bait-bait puisi
menyapaku dengan malu-malu
dan aku,
hanya menyapamu dengan segala kehangatan
rasa itu kembali tumbuh
setelah aku berusaha untuk menguburnya dalam-dalam
setiap kau menghilang,
aku selalu menerka-nerka dimana dirimu berada
bait-bait puisi yang kau bawa,
telah kurangkai dalam sebuah doa
semoga Tuhan menjawab segala harap
pada cinta,
kuserahkan segala ketulusan
pada rindu,
kutitipkan sepasang lenganku
agar kelak saat kau membutuhkannya
tanpa berani mengatakannya padaku
aku telah siap memelukmu dengan erat
*by azkagasya