Thursday, November 6, 2014

Detik di Taman

Kutunggu kau di taman dekat rumahku

Sembari menunggu aku melihat banyak aktifitas disini

Ada yang sendiri duduk disudut taman
Ada yang bersama pasangannya sedang saling tatap seolah mereka benar benar dimabuk cinta
Ada yang bersama keluarga menghabiskan waktu bersama
Bahkan ada sekelompok kawanan sedang asik bermain bola kaki santai ditaman

Hey, bagaimana denganku?
Aku hanya duduk dibangku taman tepat dibawah pohon yang cukup rindang.
Memperhatikan mereka satu persatu hingga bosan

Lalu kau?
Kau tak kunjung datang, sampai aku hampir saja ingin meninggalkan bangku ini berhenti untuk menunggumu

Arlojiku menunjukkan ini pukul setengah lima sore
Tak melakukan apa apa bagaikan mati suri ditaman ini
Hanya saja aku yang tak pernah bosan untuk menunggumu seperti ini

Sampai akhirnya kau datang membawa senyum yang mampu meluluhkan segala jenuhku

Mari kita menelusuri setiap sudut taman ini berdua, saling bergandengan tangan seolah kita adalah sepasang kekasih yang bahagia


By azkagasya

Rindu Bukanlah Sebuah Pilihan Yang Harus Dipilih

Ketika kerinduan ini datang menyeruak
Bagai angin yang berhembus kencang menerpa diri yang begitu tegar berdiri
Tak banyak kusampaikan bagaimana diri ini menahan kerinduan yang amat sangat tak bisa kutahankan

Hanya saja aku tak bisa membiarkan keinginan yang sempurna ini terus menyarang didalam diriku
Aku harus bisa melihat semua dengan nalarku bukan dengan ego ku saja

aku mungkin bisa menahan kerinduan ini
Rindu yang sudah membludak bak air hujan yang turun setelah kemarau berkepanjangan
Tapi mata ku tidak bisa menahan rindu yang tak kusampaikan dan tak terucapkan untukmu dari bibirku sendiri

Aku hanya mengisyaratkan
Aku hanya menyampaikannya lewat bahasa tubuh ku yang sederhana ini
Tak indahnya dengan hembusan angin yang mengisyaratkan hujan
Tak tentu arah

Mungkin kau akan mengerti
Mungkin juga tidak
Namun harusnya kau mengerti tanpa harus ku berkata
Tanpa harus ku mengisyaratkan semua

Jika aku bisa memilih..
Mungkin aku akan memilih untuk menjaga rindu ini dengan baik
Karena rindu.. Bukanlah sebuah pilihan yang harus dipilih

Secangkir Kopi Pagi

Secangkir kopi panas yang kuseduh pagi itu
Hitam pekat dan tanpa gula
Menemani ku menikmati fajar
Sembari duduk di balkon dekat jendela

Geli rasanya jika ingat bagaimana kau menyapa ku kala pagi
Dengan hanya senyuman simpul sederhana yang kau berikan

Entah sihir apa yang ada dalam senyum manismu
Membuat seketika nadi ku berhenti
Jantung yang tak lagi berdetak
Darah yang seolah membeku kala itu

Paras wanita yang begitu indah namun sederhana
Lipstik merah muda yang menghiasi bibir manismu
Pantulan cahaya mentari yang bersambut dengan senyum mu
Membuatku ingin selalu memilikimu

Hampir habis kopi pagi ku ini
Namun senyummu tak membuat semangatku habis
Semangat untuk mencintaimu wahai wanita cantik ku
Jika saja aku diberikan sebuah permintaan
Maka aku akan meminta untuk selalu memilikimu sampai akhir nanti
Agar senantiasa kita bahagia bersama


By azkagasya