Tuesday, May 27, 2014

Seuntai Rasa Yang Sederhana


Resah selalu ada dalam fikirannya
entah untuk yang keberapa kalinya selalu merasakan hal seperti itu
hanya bisa diam
diam tanpa bisa mengutarakan apapun

sudah terlalu sering menyimpan rasa kecewa
sesering itu pula memaafkannya..

marah..
bisa saja hati ini marah dengan keadaan
bisa saja semua ini salah keadaan, bukan salah siapa siapa
tapi marah.. bukanlah keadaan yang harus dipilih


selalu ada alasan untuk bisa mengerti akan semuanya
terlalu sering mengalah mungkin...
atau terlalu sering memaklumi keadaan tanpa memikirkan rasa yang sebenarnya
entahlah...

sepertinya rasa untuk menang ini sudah mati
yang ada hanyalah rasa selalu mengalah dan selalu bertoleransi pada keadaan
jika diri ini bisa teriak, mungkin dia sudah kehabisan suara karena terlalu sering berteriak
karena itulah dia memilih untuk diam saja

ada satu rasa yang menguatkan ini semua
rasa yang begitu besar
walaupun sama besarnya dari rasa kecewa yang dimiliki
tapi rasa ini akan terus bertahan
entah sampai kapan..

ini bukan tentang dulu
dulu yang begitu banyak sekali sanjungan
dulu yang begitu terasa sangat manis
dulu yang begitu tak ingin melewatkan setiap detiknya

tapi itu hanyalah dulu yang tak mungkin terulang
dan tak pernah mungkin bisa terjadi lagi
seyakin itukah jika tidak mungkin terjadi lagi?
Ohh.. tentu saja. bisa dibuktikan saat ini juga

sekarang adalah saatnya menjaga dengan baik
sekuat mungkin, sesabar mungkin
walaupun terkadang lelah selalu menghampiri
tapi semua terhiraukan karena satu rasa

Rasa tidak ingin kehilangan lagi..



No comments:

Post a Comment