Friday, November 15, 2013

Seperti Air dan Minyak

Luka dan Cinta 

Dua hal itu memang sulit untuk dihindari, ketika kita memutuskan untuk benar benar jatuh cinta berarti kita juga sudah memutuskan untuk terluka. Tanpa cinta, luka tak berarti apa apa.
Cinta? apasih cinta itu? cinta itu ya cinta. Siapa yang bisa menjelaskan apa itu cinta ketika kita sedang jatuh cinta? atau siapa yang bisa menjelaskan apa itu cinta ketika sedang terluka? Setiap orang berhak mendeskripsikan nya sendiri.

Bicara tentang cinta mungkin adalah suatu hal klasik, tapi enggak pernah akan ada habisnya. Karena cinta itu banyak rasa. Cinta pada satu? bahkan dua? atau malah tiga? apakah itu suatu kesalahan? ada beberapa orang yang beranggapan "Ya, itu salah"  dan ada juga yang beranggapan "Itu tidak salah, karena kita tidak bisa menyalahkan cinta". Kalau gitu siapa yang salah?

Ada yang bisa melupakan luka atas dasar cinta, ada juga yang tidak bisa melupakan luka karena cinta. Luka memang tidak mudah untuk dihilangkan, apalagi luka yang benar benar dalam. Tapi salahkah jika seseorang melupakan semua luka luka nya karena dia hanya ingin merasakan cinta itu lagi?

Seperti menyatukan Air dan Minyak. Ya seperti itulah jika antara kedua manusia saling bersikeras dengan keyakinan nya masing masing. Yang satu ingin kembali dan yang satu tidak. Masing masing pasti mempunyai alasan sendiri kenapa mereka masih tetap mempertahankan keyakinan dan keinginan mereka.


"Cinta itu irasional, tapi cinta bisa jadi rasional ketika kita menggabungkan antara logika perasaan dan realitas". 


Terimakasih atas nama Luka dan Cinta....

No comments:

Post a Comment